Monitoring Evaluasi penyakit Tubercollosis (TBC) dan HIV di gelar Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika pada Jumat (18/7/2025) dalam tujuan untuk memastikan Pasien TBC seluruhnya dilakukan pemeriksaan HIV dan Sebaliknya terhadap pasien HIV di dilakukan pemeriksaan TBC.
Dikatakan Kabid P2P Dinkes Mimika Kamaludin, selain itu pada giat Monev tersebut juga dilakukan evaluasi kepastian pasien HIV dan TBC mendapatkan pengobatan HRV serta validasi data pasien HIV dan TBC di Mimika.
Ditambahnya kegiatan yang di gelar selama 2 Hari tersebut dihadiri oleh 26 Puskesmas se Kabupaten Mimika dan RSUD Mimika, dimana giat tersebut berkaitan dengan pilot project one stop service TB/HIV yang saat ini baru tersedia di lima fasilitas kesehatan, yaitu RSUD Mimika, RSMM, Puskesmas Timika, Puskesmas Pasar Sentral dan Puskesmas Wania.
Dalam kaitannya keterlibatan 26 Puskesmas di Mimika walaupun tidak semua Faskes menjadi Pilot Project One Stop Service TB/HIV namun harus dipersiapkan agar kedepan dapat melakukan pelayanan TB/HIV.
Dikatakan Kamaluddin, untuk Kasus TBC di Mimika, untuk target 17.147 pasien baru dilakukan 5.884 orang atau sekitar 34 Persen, untuk Pasien Tahun 2025 hingga Juni telah terobati sebaganyak 982 orang penderita TBC, 91 Persen Pasien TBC telah di periksa HIV dan pemeriksaan lanjutan lainnya.
Dikatakan Kamaluddin untuk pemeriksaan HIV di Rumah Sakit maupun di semua Puskemas dapat dilakukan secara Gratis oleh Pasien ataupun masyrakat umum. Sebagai infoemasi dikatakan Kamaluddin gejala TBC diantaranya Batuk selama 2 Minggu, terjadi penurunan berat badan, keringat pada malam hari tanpa aktifitas, dan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening pada bagian tubuh tertentu. Dalam kesempatan tersebut Kamaluddin menghimbau bagi seluruh Pasien penderita TBC dapat mengkonsumsi obat sampai tuntas sesuai dosis yang diberikan sebagai bentuk upaya penyembuhan menyeluruh, minimal selama 6 Bulan agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang di sekitarnya.