FmD4FRX3FmXvDZXvGZT3FRFgNBP1w326w3z1NBMhNV5=

Right

items

Angka Kematian Ibu Dan Bayi Tinggi, Dinkes Mimika Rembuk Solusi Lintas Sektor

Pertemuan lintas sektor terkait percepatan penurunan angka kematian ibu (aki), angka kematian bayi (akb) dan stunting digelar bersama dinas kesehatan mimika, opd terkait, puskesmas, serta penggiat kesehatan di kabupaten mimika.

Berdasarkan survei penduduk antar sensus (supas) tahun 2015, angka kematian ibu di indonesia untuk periode tahun 2011 hingga 2014 sebanyak 305, yang mengartikan terdapat 305 kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan, sampai 42 hari setelah melahirkan pada periode tersebut per 100.000 kelahiran hidup. Di mimika tiga kematian ibu terdata tahun 2020 dengan jumlah kematian neonates sebanyak 15 orang.

Lebih khusus di kabupaten mimika, kepala dinas kesehatan mimika reynold ubra menjelaskan, resiko tinggi kematian ibu dan bayi yang masih terjadi di sebabkan karena usia ibu masih di bawah umur 18 tahun, kelahiran dan kehamilan tidak berjarak, usia ibu sudah di atas 35 tahun, dan memiliki anak lebih dari empat.

Kolaborasi lintas sektor yang akan di gerakkan tahun ini dikatakannya lebih efektif dilakukan dengan tingkat pencapaian lebih dari 75 persen jika program penurunan aki dan akb serta stunting di mimika mendapat dukungan penuh dari masyarakat sebagai pelaku kesehatan mandiri dalam menunjang program kesehatan dari pemerintah.

Di tambahnya, dinas kesehatan sudah menempatkan delapan dokter yang ditempatkan di wilayah pesisir yaitu di potowaiburu, utah, kokonao, atuka, manasari, agimuga, sampai ke jita sebagai bentuk pemenuhan pelayanan kesehatan dasar di mimika termasuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi.

73745675015091643